Malam

malam,,
aku bertanya padamu,,"hendakkah kau berakhir??"
"hendakkah kau tiada lagi kelam??"
saat aku terus terjaga menghadapi hari-hariku...
malam,,,
duniaku tidak mungkin stagnan,,,
dia berlari mengikuti angin waktu...
dia berputar dalam rotasinya dan terus berevolusi
menjadikan semua kenanganku hanya sebuah fosil
malam,,,
aku tak tahu lagi apa artinya dirimu,,,
tahunku kini tidak lebih dari butiran detikku
malam,,
aku terjun bebas dalam arus zamanku
saat semua orang mencipta dalam keterjagaannya
malam,,,
saat artimu hilang
"dapatkah kutemukan lagi dirimu???"
malam,,
ini sudah larut malam,,
lelaplah....aku lelah...

Komentar

  1. komentar positif: idemu bagus... malam pun kau jadikan seolah subjek lain di jaringan intersubjektif yang mandiri. hal itu menjadikan puisimu enak dibaca, renyah dikunyah.
    Negative prophecy: Teknik berpuisimu perlu lebih digali lagi. bisa jadi sebuah gagasan justru makin lantang saat diungkap dalam kalimat yang lebih singkat.
    saran: baca puisi dari berbagai penyair berbeda. cari yang berbicara paling dalam bagimu, lalu coba baca gaya dia berbicara. bisa jadi ketertarikan yang dalam merupakan pertanda bahwa kalian penyair dengan gaya serupa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer